Mahâsiddha Naropa

Mahâsiddha Naropa
(956–1041)
Naropa lahir sebagai seorang pangeran yang memiliki sifat welas asih di India. Beliau meninggalkan istana dan berhasil menjadi salah satu Mahâ-pandita di Universitas Monastik Nâlandâ. Namun, di kemudian hari Beliau meninggalkan Nâlandâ untuk mencari Tilopa. Dalam perjalanannya, Beliau mengalami 12 halangan kecil. Setelah bertemu dengan Tilopa, Ia mengalami 12 kesulitan besar. Semua kesulitan itu merupakan tindakan mahir Tilopa untuk mengurangi timbunan karma negatif yang menghalangi pikiran Naropa. Setelah seluruh kemalasan dan kesombongan Naropa lenyap, barulah Tilopa memberikan transmisi dan abhiseka (inisiasi). Akhirnya Naropa merealisasi ajaran dengan lengkap dan mencapai pencerahan pada satu masa kehidupan, sebagaimana gurunya, Tilopa. Keduanya dikenal sebagai mentari dan rembulan dari India, selamanya tidak terpisahkan. Salah satu ajarannya yang paling terkenal dan dipraktekkan hingga hari ini adalah “6 Yoga Naropa”, sebuah tahapan praktik yang lengkap dari Tantra Yoga Tertinggi.
Naropa was born as a prince in India who has compassionate nature. He left the court and managed to become one of the Maha-Pandita of Nalanda Monastic University. However, He later left the Nalanda to seek Tilopa. In his journey, He experience 12 small hitch. After he met Tilopa, He had 12 big hitch. All difficulties is a skillful means of Tilopa in order to reduce the negative karmas of Naropa’s mind. After all the laziness and arrogance of Naropa has been dispelled, then Tilopa grant the transmissions and abhiseka (initiations). Naropa finally realize the complete teachings and reach enlightenment in one lifetime, as his teacher, Tilopa. Both are known as sun and moon from India, the two is inseparable. One of his popular teachings known nowadays as the famous “Six Yogas of Naropa”, a Completion Stage practices of Highest Yoga Tantra.